Rabu, 18 Mei 2011

Mengenal Jalan Sufi 7

"HUBBUL  ILAAHIYAH--Mabuk Cinta pada Sang Kholiq"

     Siapa yang mengira kalo seorang anak perempuan yang kelahirannya semula tdk dikehendaki kedua orang tuanya,karena ketiga saudaranya semua perempuan, kelak jadi tokoh Sufi Perempuan papan atas yang disegani oleh para sufi lelaki. Maka tanpa filosi apapun bapaknya, Ismail al-Adawiy,  menyebutnya rabi'ah, yang ke empat, sambil lalu, ketika ditanya siapa nama adiknya yang ke empat itu, oleh anak2 perempuannya yang  lain. Semua anaknya heran, termasuk ibunya, yang ke 'empat'.
     Itu bukan nama, batin mereka, itu nomer empat untuk anak yang lahir urutan ke empat? Tapi apalah arti sebuah nama kata para pujangga, rabi'ah, yang ke empat, sudah terlanjur jadi nama seorang bocah perempuan yang, ternyata kelak setelah dia dewasa menjadi Sang Sufi Perempuan Fenomenal bernama Rabi'ah Al-Adawiyah. Al-Adawiyah berarti  kerabatnya/anaknya  Al-Adawy yang telah menciptakan jalan sufi terkenal bernama HUBBUL ILAAHIYAH (MABUK CINTA PADA  TUHAN).
     Dalam perjalanan hidupnya yang sangat lara. Sebelum Rabi'ah jadi sufi, ketika dia sudah yatim, umurnya blm genap l0 tahun,  dia pernah diculik segrombolan orang lalu dijual sebagai budak bergilir, pada majikan-majikan yang rata-rata bengis n biadab. Dia sering disiksa n hanya dikasih makan sisa-sisa majikan. Maka bertahun-tahun diaa alami penderitaan, keterpurukan, keterhinaan, ketersiksaan dan pelecehan seksual. Di keheningan malam, saat dia baru bisa istirahat, sambil rasakan nyeri tubuhnya habis di siksa majikannya di siang hari, dia sering berdendang, yang kelak di kemudian hari dendang Rabi'ah Al-Adawiyah terkenal dengan dendang  Mabuk Cinta pada Sang Kholiq itu. Inilah Hubbul Ilahiyah itu:

TUHAN, AKU ADALAH SEORANG YATIM YANG TERDAMPAR
DISIKSA, DIHINA, DAN DIHAJAR
DRIKU TERBELENGGU OLEH PERBUDAKAN
HAK KEBEBASAN YANG TELAH ENGKAU KARUNIAKAN TELAH DIRAMPAS
DAN AKU MENANGGUNG SEGALA PENDERITAAN
AKU AKAN SABAR MENERIMA DAN MENAHANNYA
AKAN TETAPI, JIKA DATANG LAGI PENDERITAAN
YANG LEBIH MENYAKITKAN DARI APA YANG TELAH AKU ALAMI
IA AKAN MELUKAI JIWAKU DAN MENGIKIS KESABARAN
SISA KESABARANKU TERAMAT SEDIKIT
TUHAN, APAKAH KEBIMBANGANKU INI
AKAN MENGUBAH PANDANGAN-MU TERHADAPKU?
APAKAH ENGKAU MASIH MENYAYANGIKU?
KERIDLOAN-MU ADALAH TUJUAN AKHIR KEHIDUPANKU

Di malam-malam jelang subuh yg lain dia berdendang
kisahkan penderitaannya selama jd budak dimana karena
terlalu kerja keras, beban yg dipikul tdk sebanding dg umur dan fisiknya
sehingga saat mengangkat barang yg berat, tangannya patah, dia
merasakan sakit fisik yg luar biasa serta menanggung lara dan kepedihan
batin yg tiada tara karena sering diperlakukan seperti binatang.
Walo begitu, Rabi,ah tetap tabah menerima cobaan yg maha berat ini
serta sabar.

TUHAN, TANGANKU KINI PATAH
AKU BENAR-BENAR TELAH MENANGGUNG KEPEDIHAN
KEPEDIHAN LAHIR DAN BATIN
AKU TELAH DITINGGALKAN KEDUA ORANG TUAKU
DAN AKU AKAN SELALU MENERIMA COBAAN APAPUN
YANG HENDAK ENGKAU TIMPAKAN KE ATAS DIRIKU
AKU AKAN SELALU SABAR MENERIMA
TUHAN....APAKAH ENGKAU MASIH RIDLO
DALAM MENERIMA KEADAANKU YANG DLOIF INI
TUHAN....AKU AKAN SELALU BERTANYA
APAKAH ENGKAU MASIH MENCINTAIKU?

Rabi'ah,
kesabaranmu telah teruji
penderitaanmu tiada sia-sia
keterhinaanmu berbuah pujian
keikhlasanmu telah jadikan dirimu dikenang
sepanjang masa
Rabi'ah,
Dimana kini kamu berada?
Apakah kamu sudah temukan Kekasih Abadimu?
"HUBBUL  ILAAHIYAH--Mabuk Cinta pada Sang Kholiq"

     Siapa yang mengira kalo seorang anak perempuan yang kelahirannya semula tdk dikehendaki kedua orang tuanya,karena ketiga saudaranya semua perempuan, kelak jadi tokoh Sufi Perempuan papan atas yang disegani oleh para sufi lelaki. Maka tanpa filosi apapun bapaknya, Ismail al-Adawiy,  menyebutnya rabi'ah, yang ke empat, sambil lalu, ketika ditanya siapa nama adiknya yang ke empat itu, oleh anak2 perempuannya yang  lain. Semua anaknya heran, termasuk ibunya, yang ke 'empat'.
     Itu bukan nama, batin mereka, itu nomer empat untuk anak yang lahir urutan ke empat? Tapi apalah arti sebuah nama kata para pujangga, rabi'ah, yang ke empat, sudah terlanjur jadi nama seorang bocah perempuan yang, ternyata kelak setelah dia dewasa menjadi Sang Sufi Perempuan Fenomenal bernama Rabi'ah Al-Adawiyah. Al-Adawiyah berarti  kerabatnya/anaknya  Al-Adawy yang telah menciptakan jalan sufi terkenal bernama HUBBUL ILAAHIYAH (MABUK CINTA PADA  TUHAN).
     Dalam perjalanan hidupnya yang sangat lara. Sebelum Rabi'ah jadi sufi, ketika dia sudah yatim, umurnya blm genap l0 tahun,  dia pernah diculik segrombolan orang lalu dijual sebagai budak bergilir, pada majikan-majikan yang rata-rata bengis n biadab. Dia sering disiksa n hanya dikasih makan sisa-sisa majikan. Maka bertahun-tahun diaa alami penderitaan, keterpurukan, keterhinaan, ketersiksaan dan pelecehan seksual. Di keheningan malam, saat dia baru bisa istirahat, sambil rasakan nyeri tubuhnya habis di siksa majikannya di siang hari, dia sering berdendang, yang kelak di kemudian hari dendang Rabi'ah Al-Adawiyah terkenal dengan dendang  Mabuk Cinta pada Sang Kholiq itu. Inilah Hubbul Ilahiyah itu:

TUHAN, AKU ADALAH SEORANG YATIM YANG TERDAMPAR
DISIKSA, DIHINA, DAN DIHAJAR
DRIKU TERBELENGGU OLEH PERBUDAKAN
HAK KEBEBASAN YANG TELAH ENGKAU KARUNIAKAN TELAH DIRAMPAS
DAN AKU MENANGGUNG SEGALA PENDERITAAN
AKU AKAN SABAR MENERIMA DAN MENAHANNYA
AKAN TETAPI, JIKA DATANG LAGI PENDERITAAN
YANG LEBIH MENYAKITKAN DARI APA YANG TELAH AKU ALAMI
IA AKAN MELUKAI JIWAKU DAN MENGIKIS KESABARAN
SISA KESABARANKU TERAMAT SEDIKIT
TUHAN, APAKAH KEBIMBANGANKU INI
AKAN MENGUBAH PANDANGAN-MU TERHADAPKU?
APAKAH ENGKAU MASIH MENYAYANGIKU?
KERIDLOAN-MU ADALAH TUJUAN AKHIR KEHIDUPANKU

Di malam-malam jelang subuh yg lain dia berdendang
kisahkan penderitaannya selama jd budak dimana karena
terlalu kerja keras, beban yg dipikul tdk sebanding dg umur dan fisiknya
sehingga saat mengangkat barang yg berat, tangannya patah, dia
merasakan sakit fisik yg luar biasa serta menanggung lara dan kepedihan
batin yg tiada tara karena sering diperlakukan seperti binatang.
Walo begitu, Rabi,ah tetap tabah menerima cobaan yg maha berat ini
serta sabar.

TUHAN, TANGANKU KINI PATAH
AKU BENAR-BENAR TELAH MENANGGUNG KEPEDIHAN
KEPEDIHAN LAHIR DAN BATIN
AKU TELAH DITINGGALKAN KEDUA ORANG TUAKU
DAN AKU AKAN SELALU MENERIMA COBAAN APAPUN
YANG HENDAK ENGKAU TIMPAKAN KE ATAS DIRIKU
AKU AKAN SELALU SABAR MENERIMA
TUHAN....APAKAH ENGKAU MASIH RIDLO
DALAM MENERIMA KEADAANKU YANG DLOIF INI
TUHAN....AKU AKAN SELALU BERTANYA
APAKAH ENGKAU MASIH MENCINTAIKU?

Rabi'ah,
kesabaranmu telah teruji
penderitaanmu tiada sia-sia
keterhinaanmu berbuah pujian
keikhlasanmu telah jadikan dirimu dikenang
sepanjang masa
Rabi'ah,
Dimana kini kamu berada?
Apakah kamu sudah temukan Kekasih Abadimu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar