Rabu, 18 Mei 2011

  Sifat yang paling menonjol pada Allah SWT adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Itu berarti Allah itu amat sangat sumeh kepada siapa saja, selelu tersenyum jika berjumpa dengan siapa saja, nyenengke bila melihat-Nya, ramah ketika menerima siapa saja yang bertandang ke Rumah-Nya, enak kalau diajak ngobrol, dan.... juga sering ketawa kalau melihat hamba-Nya yang kreatif, peduli, giat bekerja dan taat beribadah serta lucu.
       Informasi yang berkaitan dengan ketawanya Allah ini, berasal dari Rasulullah SAW. Adalah seorang tabi'in bernama Atho' bin Yazid Al-Laytsi ra mengabarkan bahwa sahabat Abu Hurairah ra pernah bercerita pada Atho', bahwa banyak sahabat Rasulullah bertanya pada beliau, " Yaa Rasulullah, dapatkah kami melihat Tuhan kami nanti di hari kiyamat?" Jawab Rasulullah, "Apakah kalian mendapat kesulitan ketika melihat bulan purnama di malam empat belas? Apakah kalian mengalami kesulitan melihat matahari di langit tak berawan?" Mereka menjawab serentak, "Tidak Yaa Rasulullah".
      Setelah itu, Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, " Sesungguhnya kalian semua akan melihat-Nya nanti seperti itu, di hari kiyamat kelak, Allah akan mengumpulkan seluruh ummat manusia, lalu Dia berfirman; 'Siapa yang menyembah selain aku, hendaklah mereka mengikutinya!'. Maka siapa yang menyembah matahari, diikutinya matahari, siapa yang menyembah bulan, diikutinya bulan, dan siapa yang menyembah berbagai berhala, diikutinya pula berhala-berhala itu. Maka tinggallah ummat yang beriman, di dalamnya termasuk pula orang2 munafik. Allah Tabaaroka wa Ta'aala mendatangi mereka dalam bentuk lain yang tidak mereka kenal, lalu Allah berfirman, "Akulah Tuhanmu, ikutilah aku!" Jawab mereka, " Kami berlindung dengan Allah dari tiupu dayamu. Kami akan tetap di tempat kami ini sampai Tuhan kami datang menjemput kami, Apabila Tuhan kami telah datang, kami akan mengenal-Nya". Maka datanglah Allah Ta'ala dalam bentuk yang mereka kenal, seraya berfirman, :Akulah Tuhanmu!" Jawab mereka, " Ya Engkaulah Tuhan kami".
       Kemudian Rasulullah melanjutkan sabdanya, "Lalu dibentangkan titian kepada kedua sisi nerakan jahannam. Aku dan ummatkulah yang pertama tama meliwati titian itu. Pada hari itu, tidak diperkenankan berbicara kecuali para rasul. Doa para Rasul itu, 'Wahai Allah! Selamtkanlah, selamatkanlah!.' Di dalam neraka jahannam ada semacam pengait seperti pancing, runcing bagaikan duri sa'dan, pernahkah kalian melihat duri sa'dan? Jawab mereka, "Pernah Yaa Rasulullah' Sabda Rasulullah, "Nah seperti duri sa'dan , tetapi tak terkirakan besarnya, kecuali hanya Allah yang dapat mengetahuinya. Pengait itu akan mengait setiap ummat manusia yang lewat di titian itu tersebab amal perbuatan mereka. Orang-orang yang beriman akan terlepas dari bahaya itu sesuai dengan amal mereka, dan ada pula yang dihukum beberapa lama, sampai ia bebas dari hukuman itu. Setelah Allah selesai mengadili perkara para hamba-Nya, lalu Dia ingin mengeluarkan dengan rahmat-Nya penduduk neraka yang dikehendakinya. Lalu Allah memerintahkan para Malaikat supaya mengeluarkan orang-orangyang tidak mensekutukan-Nya dengan yang lain-lain. Yaitu orang yang mengakui tidak ada Tuhan selain Allah. Para Malikat mengenal mereka yang di neraka itu dengan tanda-tanda bekas sujud. Sesungguhnya api telah memakan tubuh anak Adam di neraka, kecuali bekas sujud. Karena Allah telah mengharamkan bagi api untuk memakan tanda bekas sujud itu. Lalu mereka dikelaurkan dari neraka itu dalam keadaan hangus. kemdian mereka disiram dengan air kehidupan, dan mereka dapat hidup kembali bagaikan bibit tanaman yang tumbuh di atas lumpur yang dibawa banjir. Setelah semuanya selesai dikeluarkan, ternyata masih ada ketinggalan seorang laki-laki yang selalu menghadapkan mukanya ke neraka. Itulah penduduk surga yang terakhir sekali masuk surga. Orang itu berkata, "Wahai Tuhanku, palingkanlah mukaku dari neraka ini, karena anginnya terasa bagaikan racun dan nyalanya serasa membakar diriku". Orang itu senantiasa berdoa kepada Allah. Kemudian Allah Tabaaroka wa Ta'ala berfirman; "Jika Aku kabulkan permintaanmu itu, apakah kamu akan meminta pula yang lain-lain" Jawabnya, "Tidak, aku tidak akan minta-minta lagi yang lain" Lalu dengan kehendak Allah semata, mukanya terpaling dari neraka. Setelah dia menghadap dan melihat ke surga, dia terdiam beberapa lama, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, bawalah aku ke pintu surga." Maka Allah berfirman kepadanya, "Bukankah kamu telah berjanji tidak akan meminta lagi kepada-Ku selain apa yang telah kuberi? Cealka kamu, hai anak Adam. Kamu betul-betul penipu". tetapi orang itu terus berdoa dan berdoa, sehingga akhirnya Allah berfirman kepadanya, "Berjanjilah, jika permintaanmu itu aku kabulkan, kamu tidak akan minta-minta lagi yang lain". "Injih, tidak, demi kebesaran-Mu Ya Allah", kata orang itu berjanji. Lalu dia dibawa ke pintu surga, setelah dia sampai disana, pintu itu terbuka lebar baginya, sehingga dia dapat melihat dengan jelas segala isinya berupa kenikmatan dan kebahagiaan, karena itu dia diam pula seketika, kemudia dia berdoa lagi, "Wahai Tuhanku, masukkanlah aku ke surga" Kemudian Allah berfirman, "Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta minta lagi selain apa yang telah Kuberikan? Ce;aka kamu hai anak Adam! Alangkah penipunya kamu!" Jawab orang itu, "Wahai Tuhanku, kasianilah aku, janganlah aku dijadikan sebagai makhlukmu yang celaka!" selanjutnya dia berdoa dan berdoa terus seperti itu, sehingga ALLAH TERTAWA karena gembira-Nya. Lalu Allah berfirman, "Masuklah kamu ke dalam surga!" Setelah dia  berada di surga, Allah berfirman pula kepadanya, "Mintalah apa yang kamu inginkan" Lalu dia memohon segala yang diinginkannya, sehingga Allah mengingatkannya untuk membatasi ini dan itu. Setelah permintaannya terkabul semuanya, Allah Ta'ala berfirman padanya, "Semua permintaanmu telah Kukabulkan, bahkan akan Kutambah sebanyak itu lagi. (Menurut hadits Abu Sa'id ra, bahkan Allah menambah sepuluh kali lipat permintaannya). (HR Imam Muslim). "Injiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih.......... Ya Allah, matur nuwun, kawula remen sanget, nopo malih Panjenengan sampun kerso nggujeeeeeeeeeng..........."
       Soal ALLAH TERTAWA KARENA GEMBIRANYA itu, ga usah dibayangkan, apakah ketawanya seperti kita ketika sedang bergembira ria......... wis pokok-e Allah ketawawawawawa..... begitu saja ya? Sudah ya...? Capek ngetik....
       Wassalaaaaaaaaaaaam...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar